Anda ingin
membuat website dinamis? maka anda perlu mempelajari bahasa pemrograman web
server seperti ASP.net, PHP, JSP, Perl, Python, RoR (Ruby on Rails) dan masih
banyak lagi. Anda tidak perlu mempelajari semuanya cukup pilih saja salah satu.
Dan jika anda memilih PHP, maka anda berada diwebsite yang tepat. Jika anda
memilih lainnya silahkan browsing lagi di Google, karena saya belum
menguasainya (saya bilang belum karena saya berencana mempelajarinya, hanya
saja tidak ada waktu untuk mempelajarinya).
Apa itu PHP?
Salah satu
alasan PHP menjadi sukses seperti sekarang ini adalah karena kemampuannya yang
menakjubkan. PHP dapat berkomunikasi dengan berbagai macam database dan
mengenal semua protokol internet. PHP mudah digunakan dan cepat. Class-class /
fungsi-fungsi PHP dapat anda temukan dengan mudah di internet. Apabila anda
ingin membuat web dinamis dan belum tau caranya, PHP adalah bahasa pemrograman
yang tepat.
PHP
merupakan kependekan dari HyperText Preprocessor, awalnya merupakan kependekan
dari Personal HomePage. PHP Merupakan bahasa pemrograman yang biasanya ditulis
bersama kode HTML. Tidak seperti HTML yang langsung dikirim ke browser, script
PHP di parsing dulu oleh PHP binary dalam komputer server. Elemen HTML
dibiarkan tetapi kode PHP di eksekusi terlebih dahulu dan hasilnya dalam bentuk
HTML dikirim ke browser pengguna. Kode PHP mampu menjalankan perintah database,
membuat gambar, membaca dan menulis file, serta kemampuan lainnya yang tidak
memiliki batas.
PHP 4 akan
dihentikan pengembangannya pada Desember 2007, tapi tenang saja pengguna PHP 4
diseluruh dunia masih diatas 80% dibanding PHP versi lainnya.
Pada saat
artikel ini ditulis, PHP telah memasuki versi 5, tetapi versi 4 nya masih
banyak digunakan. Bahkan versi 6 Alpha telah keluar sejak akhir 2006. Pada
versi 5 keatas PHP telah memiliki konsep OOP (Pemrograman Berorientasi Objek)
yang cukup bagus dan sebanding dnegan Java. Jadi jika anda menggunakan PHP 5
anda harus terbiasa dengan konsep OOP. Saya akan membahas konsep OOP lain kali,
disini kita menggunakan PHP 4 dan tidak menggunakan konsep OOP. Jadi sangat
cocok bagi anda yang merupakan pemula dan ingin belajar PHP.
Cara menginstall PHP
Sudah cukup
kita ngomongin PHP, sekarang sebelum kita dapat menggunakan PHP pertama-tama
kita perlu menginstall PHP pada komputer kita. PHP dapat dijalankan di berbagai
macam sistem operasi dan servers. PHP dapat berjalan di Windows, Unix, Linux
dan Macintosh. PHP juga dapat bekerja pada berbagai macam web server termasuk
Apache (Apache merupakan opensource dan pasangan sehidup semati dengan PHP),
Microsoft IIS (Internet Information Server), Website Pro, iPlanet dan Microsoft
PWS (Personal Web Server). Disini kita akan menginstall PHP didalam Windows XP
menggunakan server Apache.
Cara
termudah menginstall PHP adalah dengan menggunakan appserv. Appserv merupakan
sebuah paket untuk Windows dimana didalamnya terdapat :
- Apache Web Server
- PHP Script Language
- MySQL Database
- Zend Optimizer
- phpMyAdmin Database Manager
Daripada
kita mendownload satu-satu, lebih mudah kita menggunakan apsserv, karena
didalamnya sudah terdapat semua. Anda tinggal download dan install.
Pertama-tama
bukalah http://www.AppServNetwork.com dan download Appserv versi terbaru.
Setelah itu jalankan filenya dan akan muncul layar seperti dibawah ini:
Klik Next
aja.
Ini
merupakan default folder dimana anda akan menginstall Appserv. Saya sarankan
biarkan saja menggunakan folder defaultnya tidak usah diubah. Klik Next
Pilihlah
typical dan klik Next
Biarkan saja
Server Name nya dengan localhost dan Port nya 80. Klik Next
Pilihlah
Username dan Password untuk mengakses database MySQL. Isi sesuka anda, asal
anda jangan lupa dengan username dan passwordnya. Kemudian klik Next,
selesailah sudah. Anda sudah berhasil menginstall PHP pada komputer anda.
Bagaimana mudah bukan.
Sekarang
buka browser anda dan ketik 'localhost', maka browser anda akan menjadi seperti
ini:
Selamat, PHP
sudah terinstall pada komputer anda. Sekarang mari kita mencoba beberapa kode
PHP.
PHP pertama saya begitu menggoda
Perlu di
ingat jika anda membuat file PHP, maka anda perlu menyimpannya di folder
c:\appserv\www\folderanda. Sekarang buka Windows explorer dan buka
c:\appserv\www setelah itu buatlah folder dan beri nama folder tersebut
'contoh'. Seperti dokumen HTML, PHP merupakan file text. Karena itu anda dapat
membuatnya dengan text editor seperti Notepad atau BBEdit untuk MacOS atau Vi
dan Emacs untuk Unix/Linux. Saya pribadi menyukai Editplus atau PHPEdit karena
software tersebut memiliki sintax highlighting yang memudahkan kita.
Engine PHP
akan mengeksekusi kode PHP setelah (<?) sampai ketemu dengan (?>), jika kode PHP anda benar maka hasilnya akan
ditampilkan, tetapi apabila salah maka terdapat pesan error dengan memberi tahu
anda pada baris berapa terdapat error nya. Sekarang buka teks editor favorit
anda dan cobalah kode berikut ini:
<?
print ("Hello World!");
?>
Sekarang
simpan file tersebut di to c:\appserv\www\contoh\hello.php. Buka browser anda
dan jalankan 'http://localhost/contoh/hello.php'. Maka pada browser anda akan
tampil seperti ini:
print() merupakan
fungsi untuk mengoutput data. Apa saja yang dituliskan oleh print() akan ditampilkan pada browser. print() merupakan salah satu fungsi yang
terdapat dalam PHP untuk menampilkan data, biasanya dimodifikasi dengan data
yang dimasukkan, Dalam kasus ini anda menjalankan fungsi print() yang berisi sekumpulan karakter
(Hello World) atau disebut String. String harus diapit oleh tanda ".
Setiap baris
dari kode PHP selalu diakhiri dengan tanda titik koma " ; "
Anda dapat
memasang kode PHP didalam HTML, cukup seperti ini:
<html>
<head>
<title>My first PHP</title>
</head>
<body>
<?
print "Hello <b>World</b>";
?>
</body>
Tetapi anda
tidak bisa menyimpannya dalam format .html, anda harus menyimpannya dalam
format .php
Comments
Sama seperti
HTML, anda pun bisa menuliskan komentar di kode PHP anda. Untuk menuliskan
komentar satu baris pada PHP harus diawali dengan dua tanda // atau sebuah tanda #. Semua teks setelah tanda tersebut
tidak akan dibaca oleh PHP. Jika anda ingin menuliskan komentar lebih dari satu
baris anda dapat menggunakan tanda /* dan diakhiri dengan tanda */. Contoh:
<?
// Ini merupakan kode pertama sayaprint ("Hello
World!");
?>
Variables
Variabel
merupakan sebuah tempat yang anda definisikan untuk menyimpan sebuah nilai.
Variabel mempunyai nama yang anda definisikan dan diawali dengan tanda $. Nama variabel bebas anda dapat
menuliskan dengan karakter, angka dan garis bawah "_". Nama variabel
tidak boleh mengandung spasi atau karakter lain selain angka dan huruf. Contoh:
<?
$nama="bobi";
$umur=30;
$negara="Indonesia";
print "Halo nama saya $name, saya $age tahun dan
tinggal di $country";
?>
Hasil:
Halo nama
saya bobi, saya 30 tahun dan tinggal di Indonesia
Sudah dapet
maksudnya? Jika anda lihat kode diatas, kita membuat variabel nama yang diisi
dengan teks "bobi", kita kuga membuat variabel umur dan negara. Maka
apabila kita menulis $umur didalam fungsi print maka yang ditampilkan adalah isi dari variabel
tersebut. Kita juga dapat mengisi variabel dengan variabel yang lain serta
dapat memanipulasinya. Ini contohnya:
<?
$x=3;
$y=4;
$hasil=$x+$y;
print "$x + $y = $hasil<br>";
$firstname="Dhimas";
$lastname="Ronggobramantyo";
$fullname="$firstname $lastname";
print "Nama saya adalah $fullname";
?>
Hasil:
3 + 4 = 7
Nama saya adalah Dhimas Ronggobramantyo
Nama saya adalah Dhimas Ronggobramantyo
Jika anda
lihat pada variabel "hasil" kita mengisinya dengan variabel x
ditambah variabel y. Kita melakukan manipulasi yaitu menambah nilai variabel x
dan y yang hasilnya disimpan pada variabel hasil. Sebelum anda meneruskan, coba
anda pahami terlebih dahulu mengenai variabel, cobalah untuk mengubah kode-kode
yang ada.
Array
Array
merupakan sekumpulan elemen yang memiliki tipe yang sama. Di dalam array data
tersimpan dengan menggunakan index untuk memudahkan pencarian kembali data
tersebut. Variabel hanya memiliki sebuah nilai sedangkan array dapat mempunyai
sejumlah nilai. Data dalam suatu array disebut elemen-elemen array. Semua
elemen array yang tersimpan mempunyai tipe data yang sama. Array dapat
berdimensi satu atau lebih (multidimensi). Oke sekarang cobalah contoh berikut
ini:
<?
$name[0]="James";
$name[1]="Bobi";
$name[2]="Robert";
print "Halo nama saya $name[0] dan teman saya
adalah $name[2]";
?>
Hasil:
Halo nama
saya James dan teman saya adalah Robert
Mirip dengan
variabel kan, hanya saja terdapat kurung siku atau dikenal dengan istilah
vektor untuk membedakan antara $name yang satu dengan yang lain. Untuk membuat
array anda dapat menggunakan cara lain yaitu menggunakan fungsi array(). Contoh:
$name = array("James", "Bobi", "Robert");
Pada bagian
vektor (yang didalam kurung siku) tidak hanya dapat di isi angka saja tetapi
juga dapat di isi oleh teks. Contoh:
<?
$country["james"]="United States";
$country["bob"]="United Kingdom";
$country["robert"]="Singapore";
print "Hallo $country[james]";
?>
If statement
Belajar
pemrograman tidak akan lengkap jika belum ada if. Fungsi if digunakan untuk membuat berbagai
ekspresi yang berbeda, apabila ekspresinya benar maka kode yang didalam
ekspresi tersebut akan dijalankan. Untuk gampangnya perhatikan diagram kode
diabawah ini:
if ( expression 1 )
{
// kode yang dijalankan apabila ekspresi 1 benar
}
elseif ( another expression 2 )
{
// kode yang dijalankan apabila ekspresi 1 salah
// dan ekspresi 2 benar
else
{
// kode yang dijalankan apabila ekspresi 1 dan 2 salah
}
{
// kode yang dijalankan apabila ekspresi 1 benar
}
elseif ( another expression 2 )
{
// kode yang dijalankan apabila ekspresi 1 salah
// dan ekspresi 2 benar
else
{
// kode yang dijalankan apabila ekspresi 1 dan 2 salah
}
Apabila
ekspresi 1 bernilai benar maka kode didalamnya akan dijalankan, dan setelah itu
selesai. Tetapi apabila ekspresi 1 salah maka program akan membaca ekspresi 2,
apabila ekspresi 2 maka kode didalamnya akan dijalankan dan selesai. Tetapi
apabila ekspresi 2 salah maka program akan menjalankan kode yang berada didalam
else karena
semua ekspresi sebelumnya salah. Anda dapat menambahkan elseif sebanyak apapun yang anda mau.
Cobalah kode berikut ini:
<?
$x=3;
if ($x > 5) {
print "$x lebih besar dari 5";
} else if ($x < 5) {
print "$x lebih kecil dari 5";
} else if ($x == 5) {
print "$x sama dengan 5";
} else { print "$x bukan
merupakan angka";}
?>
Variabel $x menyimpan nilai yaitu
"3". Angka "3" tidak lebih besar dari "5", Maka
ekspresi pertama akan dilewati. Pada elseif berikutnya diuji apakah 3 < 5, tentu saja hasilnya
benar. Maka blok kode didalamnya akan dijalankan. Cobalah untuk mengganti nilai
variabel $x agar
mendapatkan hasil yang berbeda-beda. Pahamilah perbedaannya. Contoh
lainnya:
<?
$score=67;
if ($score < 20) {
print "Nilai anda: $score, anda dapat E";
}
elseif ( ($score > 20) && ($score < 40)
) {
print "Nilai anda: $score, anda dapat D";
}
elseif ( ($score > 40) && ($score < 60)
) {
print "Nilai anda: $score, anda dapat C";
}
elseif ( ($score > 40) && ($score < 80)
) {
print "Nilai anda: $score, anda dapat B";
}
else {
print "Nilai anda: $score, anda dapat A";
}
?>
Switch Statement
Perintah
switch merupakan alternatif pengganti dari If. Perintah switch akan menyeleksi
kondisi yang diberikan dan kemudian membandingkan hasilnya dengan
konstanta-konstanta yang ada didalam case. Pembandingan akan dimulai dari
konstanta pertama sampai terakhir. Jika kondisi ditemukan maka program akan
membaca kode didalam konstanta tersebut, dan ketika bertemu perintah break; maka program akan keluar dari
fungsi switch. Untuk lebih jelasnya perhatikan diagram kode berikut ini:
switch ( expression )
{
case result1:
// Kode akan dijalankan apabila ekspresi sesuai dengan result1
break;
case result2:
// Kode akan dijalankan apabila ekspresi sesuai dengan result1
break;
default:
// Kode akan dijalankan apabila break tidak dijalankan
}
{
case result1:
// Kode akan dijalankan apabila ekspresi sesuai dengan result1
break;
case result2:
// Kode akan dijalankan apabila ekspresi sesuai dengan result1
break;
default:
// Kode akan dijalankan apabila break tidak dijalankan
}
Pada
dasarnya mirip dengan if, coba anda perhatikan contoh berikut ini:
<?
$sex=cowok;
switch ( $sex )
{
case "cowok":
print
"Saya cowok";
break;
case "cewek":
print
"saya cewek";
break;
default:
print
"Saya bukan cowok/cewek
tapi
$sex";
}
?>
Pengulangan (while)
Fungsi while
digunakan untuk melakukan pengulangan suatu blok kode. Jumlah pengulangan yang
terjadi tergantung dari ekspresi yang ditentukan. Anda akan sering menggunakan
fungsi while untuk mengambil data dari database. Blok diagram kode while
kira-kira seperti ini:
while (ekspresi)
Kode yang diulang
endwhile;
Kode yang diulang
endwhile;
Inilah
contohnya:
<?
$i=1;
while ($i <= 10) {
echo "Loop $i<br>";
$i++;
}
?>
Hasil:
Loop 1
Loop 2
Loop 3
Loop 4
Loop 5
Loop 6
Loop 7
Loop 8
Loop 9
Loop 10
Loop 2
Loop 3
Loop 4
Loop 5
Loop 6
Loop 7
Loop 8
Loop 9
Loop 10
autoincrement (++) dan autodecrement
(--) sama saja
artinya dengan menjumlahkan/mengurangkan nilai variabel dengan nilai satu, jadi
jika kita memiliki variabel i yang bernilai 1 kemudian kita menjalankan $i++; maka nilai i akan menjadi 2. Pada
kode diatas pertama-tama kita memberi nilai variabel i dengan 1. Kemudian
dibawahnya ada kode while yang artinya jika nilai i lebih kecil sama dengan 10
maka kode yang berada didalam while akan dijalankan. Karena nilai i adalah 1
maka kode dijalankan yaitu mencetak teks Loop dan nilai variabel i yaitu 1.
Setelah itu kode berikutnya adalah $i++; yang berarti nilai i menjadi 2.
Kembali
mengecek apakah nilai i (yaitu 2) lebih kecil 10? karena benar maka kode
didalam while dijalankan yaitu mencetak Loop dan nilai variabel i yaitu 2.
Setelah itu kode berikutnya adalah $i++; yang berarti nilai i menjadi 3. Begitu seterusnya
hingga nilai i betambah terus sampai ekspresi while salah (yaitu saat nilai i
tidak lebih kecil dari 10) dan kode didalam tidak dijalankan.
Perlu di
ingat apabila kita tidak memasang kode $i++; maka nilai i akan selalu 1 tidak bertambah sehingga
kondisi i lebih kecil selalu tercapai dan pengulangan tidak berhenti. Hal ini
akan membuat sistem berhenti bekerja, karena terus melakukan pengulangan.
Pengulangan (for)
Perintah for
digunakan untuk mengulang perintah dengan jumlah pengulangan yang sudah
diketahui. Pada perintah for anda tidak perlu menuliskan kondisi untuk diuji.
Anda hanya menuliskan nilai awal dan akhir variabel penghitung. Nilai variabel
penghitung ini akan bertambah atau berkurang setiap kali sebuah pengulangan
dilakukan. Karena itu pengulangan yang tidak berhenti (seperti dalam kasus
while) tidak akan terjadi. Diagram kodenya seperti ini:
for ( variable awal; ekspresi; variabel increment/decrement )
{
// Kode yang dijalankan
}
{
// Kode yang dijalankan
}
Ekspresi
pertama merupakan variabel awal / nilai awal, sedangkan yang kedua merupakan
kondisi yang harus dicapai agar pengulangan dilakukan, sedangkan yang ketiga
merupakan peningkatan/penurunan nilai variabel. Contoh diatas yang menggunakan
while jika kita menggunakan for akan seperti ini:
<?
for ($i=1; $i<=10; $i++) {
echo "Loop $i<br>";
}
?>
Hasil:
Loop 1
Loop 2
Loop 3
Loop 4
Loop 5
Loop 6
Loop 7
Loop 8
Loop 9
Loop 10
Loop 2
Loop 3
Loop 4
Loop 5
Loop 6
Loop 7
Loop 8
Loop 9
Loop 10
Fungsi
Fungsi
merupakan sekumpulan kode yang dapat kita panggil kembali. Ketika dipanggil
maka kode-kode didalam fungsi tersebut akan dijalankan. Dengan menggunakan
fungsi, program akan lebih mudah dibaca dan kita tidak perlu menulis kode yang
sama berkali-kali. Kita dapat mengirimkan nilai variabel kedalam fungsi dan
ketika fungsi selesai dijalankan nilai variabel tersebut dapat kita ambil
kembali. Oke untuk lebih jelasnya, misalkan kita memiliki kode PHP seperti ini:
<?
$i=7;
$a=9;
$x=$i+$a;
print "$x<br>";
$i=7;
$a=9;
$x=$i+$a;
print "$x<br>";
$i=7;
$a=9;
$x=$i+$a;
print "$x<br>";
$i=7;
$a=9;
$x=$i+$a;
print "$x<br>";
$i=7;
$a=9;
$x=$i+$a;
print "$x<br>";
?>
Jika kita
menulis kode tersebut, kita telah membuang-buang waktu karena kita menulis kode
yang sama sebanyak 5 kali. Jika kita menggunakan function() maka kita cukup menulisnya sekali
saja, dan sisanya tinggal memanggil fungsi tersebut. Oke sekarang kita coba
buat kode diatas menggunakan fungsi:
<?
function myfunction() {
$i=7;
$a=9;
$x=$i+$a;
print "$x<br>";
}
myfunction();
myfunction();
myfunction();
myfunction();
?>
Kita membuat
fungsi dengan nama myfunction, kita bebas memberikan nama untuk fungsi yang
kita buat. Didalam fungsi myfunction terdapat sekumpulan kode. Nah untuk
memanggil fungsi myfunction kita cukup menulis nama fungsinya saja yaitu myfunction();
Anda juga
dapat mengirim variabel kedalam sebuah fungsi. Misal anda memiliki kode seperti
dibawah ini yang dibuat tanpa fungsi:
<?
$i=1;
$j=2;
$x=$i+$j;
print "$x<br>";
$i=3;
$j=4;
$x=$i+$j;
print "$x<br>";
$i=5;
$j=6;
$x=$i+$j;
print "$x<br>";
$i=7;
$j=8;
$x=$i+$j;
print "$x<br>";
?>
Seperti yang
anda lihat pada kode diatas sama semua hanya saja nilai variabelnya berbeda,
kita dapat membuat fungsi dimana nilai variabelnya bisa kita masukkan. Seperti
ini kodenya jika kode diatas dibuat menggunakan fungsi:
<?
function anotherfunction($i,$j) {
$x=$i+$j;
echo "$x<br>";
}
anotherfunction(1,2);
anotherfunction(3,4);
anotherfunction(5,6);
anotherfunction(7,8);
?>
function anotherfunction($i,$j). $i dan $j adalah
variabel yang memiliki nilai 1 dan 2 ketika kita memanggil fungsi anotherfunction(1,2) Jika kita memiliki fungsi:
function add($i,$j) {
...
}
...
}
Dan anda
memanggil fungsi tersebut dengan add(1,2); maka nilai $i didalam fungsi tersebut adalah 1
dan nilai $j adalah 2.
Jika anda
memiliki fungsi:
function substract($i,$j,$k) {
...
}
...
}
Dan anda
memanggil fungsi substract(5,6,8); maka nilai $i = 5, $j = 6 dan $k = 8. Sekarang jika anda memanggil fungsi seperti ini:
$x=10;
substract(8,9,$x);
maka $i=8, $j=9 dan $k=10.
substract(8,9,$x);
maka $i=8, $j=9 dan $k=10.
Bagaimana?
sebelum anda lanjut akan lebih baik jika anda pahami betul mengenai fungsi,
karena semakin besar kode PHP yang anda buat maka semakin banyak fungsi yang
akan anda gunakan. Anda bisa saja membuat kode PHP tanpa fungsi, tetapi seperti
yang saya bilang dengan fungsi anda bisa menghemat penulisan kode yang
berulang-ulang.
Forms
Didalam
dunia World Wide Web, form HTML merupakan tempat dimana kita bisa mengirimkan
informasi dari pengguna ke server. PHP didesain agar dapat bekerja dan menerima
informasi dari form HTML. Oke sekarang cobalah kode berikut ini dan simpan
dengan nama form.php:
<form action="result.php"
method="POST">
Name: <input type="text"
name="myname" size="20"><br>
Address: <input type="text"
name="myaddress" size="40"><br>
<input type="submit"
name="submit" value="Send">
</form>
Sekarang
tuliskan kode dibawah ini dan simpan dengan nama result.php:
<?
print "Selamat Datang, $myname.<br>";
print "Alamat anda adalah $myaddress";
?>
Jika anda
buka result.php maka isi dari variabel $myname dan $myaddress kosong, karena memang belum anda
deklarasikan isinya. Tetapi jika anda membuka file form.php terdapat text
field dengan nama "myname" dan "myaddress". Nah nama
textfield ini akan menjadi nama variabel apabila kita mengirimkannya ke PHP.
Buka form.php dan coba anda isi text nama dan alamat. Ketika tombol diklik maka
variabel tersebut akan dikirim ke file post.php. Dan file post.php akan
menerimanya dan menampilkannya.
Anda dapat
mengirim nilai variabel tersebut ke file itu sendiri. Metode ini biasanya yang
paling sering digunakan. Untuk mengirim variabel ke file dirinya sendiri ubah
saja form action ke <?=$PHP_SELF?>. Cobalah kode dibawah ini dan simpan dengan nama self.php:
<html>
<head>
</head>
<body>
<?
If ($ok) {
print "Selamat Datang, $myname.<br>";
print "Alamat anda adalah
$myaddress<br>";
}
?>
<form action="<?$PHP_SELF?>"
method="POST">
Name: <input type="text"
name="myname" size="20"><br>
Address: <input type="text"
name="myaddress" size="40"><br>
<input type="submit" name="ok"
value="Send">
</form>
</body>
</html>
Beberapa fungsi built in PHP
PHP memiliki
buanyak fungsi didalamnya. Buanyak bukan banyak, karena memang sangat banyak.
Anda dapat membaca semua fungsinya di manual PHP. Belum lagi class-class yang
tersebar di internet. Dijamin anda akan menemukan apa yang anda butuhkan. Oke,
kembali ke fungsi. Saya akan menerangkan 3 fungsi dalam PHP yaitu date(), strlen() dan substr().
Fungsi date() digunakan untuk menampilkan tanggal
dari server. Kita bisa mengatur hasil tampilan dari date() sesuka hati kita. Inilah kode-kode
yang digunakan untuk menampilkan format date():
Format
|
Deskripsi
|
Hasil
|
a
|
'am' atau
'pm' huruf kecil
|
pm
|
A
|
'AM' atau
'PM' huruf besar
|
PM
|
d
|
Tanggal
(dengan angka diawali dengan 0)
|
20
|
D
|
Hari
(3 huruf)
|
Thu
|
F
|
Bulan
|
January
|
Jam
(format 12 jam - diawali dengan 0)
|
03
|
|
H
|
Jam
(format 24 jam - diawali dengan 0)
|
20
|
g
|
Jam
(format 12 jam - tanpa 0)
|
3
|
G
|
Jam
(format 24 jam - tanpa 0)
|
20
|
i
|
Menit
|
47
|
j
|
Tangg al (tanpa 0)
|
3
|
1
|
Hari
|
Thursday
|
L
|
Melompati
tahun ('1' untuk ya, '0' untuk no)
|
1
|
m
|
Bulan
(angka - diawali dengan 0)
|
01
|
M
|
Bulan (3
huruf)
|
Jan
|
n
|
Bulan
(angka - tanpa 0)
|
1
|
s
|
Detik
|
24
|
Time stamp
|
1142743213
|
|
y
|
Tahun (2
digit)
|
06
|
Y
|
Tahun (4
digit)
|
2006
|
z
|
Jumlah
hari dalam setahun (0-365)
|
19
|
Z
|
Waktu dari
GMT
|
0
|
Contoh:
<?
print "Today is ";
print date("j of F Y, \a\\t g.i a");
?>
Hasil:
Today is 11
of October 2007, at 11.42 am
Bagaimana?
mudah bukan untuk menampilkan tanggal pada PHP, sekarang kita pelajari strlen()
strlen() digunakan
untuk mengetahu panjang dari string atau jumlah karakter dalam string. strlen() memerlukan masukan berupa string
dan akan mengembalikan nilai yang merupakan jumlah karakter dalam string
tersebut.
substr() digunakan
untuk memotong suatu string dengan menentukan posisi karakter awal dan jumlah
karakter yang akan dipotong. Daripada bingung cobalah kode berikut ini:
<?
$text="Computer";
print strlen("$text");
print "<br>";
print substr("$text",3);
print "<br>";
print substr("$text",3,3);
?>
Hasil:
8
puter
put
puter
put
Bagaimana?
mudah kan. Semua yang telah anda baca, mulai dari menginstall hingga bagian ini
merupakan dasar-dasar dari PHP dan masih banyak lagi yang harus dipelajari.
Tetapi karena anda telah mengetahui dasarnya, maka tidak akan terlalu sulit
apabila anda ingin mempelajari PHP lebih dalam lagi.
0 Comments